Tampilkan postingan dengan label fanfiction. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label fanfiction. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Januari 2020

Aku Masih Manusia - Chapter 4

Nakroth – The Executioner’s Blade

(Arena of Valor fanfiction)



Kembali melanjutkan perjalanan, hingga fajar pun masih belum sampai di Hutan Dagon. Naga-naga mulai bangun, tak lama kemudian ku lihat ada elf yang menunggangi naga. Meski cukup menyakitkan, aku harus bergerak cepat agar tidak disadari oleh para elf. Saat menuruni gunung, sebuah anak panah hampir mengenaiku. Zephys menghardikku, “Cepat, Nakroth!”

Minggu, 12 Januari 2020

Aku Masih Manusia - Chapter 3

Nakroth – The Executioner’s Blade

(Arena of Valor fanfiction)



Kembali dari Pecci, Zephys yang sedang duduk santai seketika beranjak dan melihatku dengan muka masam. Ia melempar helm milikku, tentunya setelah ini dia akan mengerahkan semua tenaganya untuk memarahiku karena aku merasa cukup lama berada di Pecci.

Sabtu, 11 Januari 2020

Aku Masih Manusia - Chapter 2

Nakroth – The Excecutioner’s Blade

(Arena of Valor fanfiction)


Semuanya terlihat kemerahan dari atas tebing ini, ku kira aku harus menghancurkan batu besar dengan senjataku untuk mendapatkan rubinya nanti. Tak satupun ada bongkahan batu besar di sana, hanya tampak bebatuan kecil hingga sedang yang ada di tepi sungai. Lalu di manakah aku akan mendapatkan rubinya? Haruskah aku mencari di dasar sungai? Apakah aku menyuruh Zephys saja yang lebih teliti agar batu rubinya cepat ditemukan? Aku benar-benar merasa konyol menjalankan misi ini karena melakukannya secara sembunyi-sembunyi hanya untuk beberapa bongkahan batu. Sekarang aku masih melihat sekitar sungai dari balik pepohonan. Karena matahari baru saja terbit, hanya ada beberapa orang di sana, padahal tempat ini lebih dekat dengan Pecci. Kebanyakan penduduknya pemalas, bisa jadi ini tempat yang berbahaya.

Jumat, 10 Januari 2020

Aku Masih Manusia - Chapter 1

Nakroth – The Executioner’s Blade

(Arena of Valor fanfiction)


https://wall.alphacoders.com/big.php?i=129281


Keluar dari terowongan ini, aku menghirup udara yang segar. Tidak ku dengar teriakan arwah yang berdosa, hanya hembusan angin dan pemandangan dari reruntuhan perang. Semoga semua manusia yang berdosa mengenal siapa Nakroth, perbuatan jahat mereka tidak akan ku ampuni begitu saja. Pengampunan hanya akan membuat segalanya menjadi lemah.

Kamis, 09 Januari 2020

Aku Masih Manusia - Prologue

Nakroth – The Executioner’s Blade

(Arena of Valor fanfiction)




Pergi dari neraka ke ujung dunia, lelahnya bukan main. Meski aku bisa bergerak dengan cepat, aku juga bisa lelah. Melewati Maelstorm? Aku bukanlah iblis, Maloch menyarankanku untuk melewati terowongan di bawah kota bila ingin keluar masuk Lokheim. Hari ini, Veera dan Marja meminta bantuanku untuk mengambil batu rubi di sebelah timur Sungai Merah dan beberapa bunga teratai putih langka yang tumbuh di tanah, di tengah Hutan Dagon. Aku yakin itu hanya untuk kecantikan mereka. Mereka memerintahkan misi ini dilakukan tanpa kekacauan. Veera memberi tahu beberapa informasi singkat dan memberiku map yang berawal dari Lembah Sunfall. Artinya, perjalananku yang sesungguhnya dimulai dari sana. “Untuk batu rubinya, harus dari sungainya langsung. Marja tidak mau membeli yang sudah dipotong di Pecci” ujar Veera.