Tampilkan postingan dengan label fanfiction. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label fanfiction. Tampilkan semua postingan
Senin, 15 Maret 2021
Senin, 13 Januari 2020
Aku Masih Manusia - Chapter 4
Nakroth – The Executioner’s Blade
(Arena of Valor fanfiction)
Kembali melanjutkan
perjalanan, hingga fajar pun masih belum sampai di Hutan Dagon. Naga-naga mulai
bangun, tak lama kemudian ku lihat ada elf yang menunggangi naga. Meski cukup
menyakitkan, aku harus bergerak cepat agar tidak disadari oleh para elf. Saat
menuruni gunung, sebuah anak panah hampir mengenaiku. Zephys menghardikku, “Cepat,
Nakroth!”
Minggu, 12 Januari 2020
Aku Masih Manusia - Chapter 3
Nakroth – The Executioner’s Blade
(Arena of Valor fanfiction)
Kembali dari Pecci, Zephys yang sedang duduk santai seketika beranjak dan melihatku dengan muka masam. Ia melempar helm milikku, tentunya setelah ini dia akan mengerahkan semua tenaganya untuk memarahiku karena aku merasa cukup lama berada di Pecci.
Sabtu, 11 Januari 2020
Aku Masih Manusia - Chapter 2
Nakroth – The Excecutioner’s Blade
(Arena of Valor fanfiction)
Semuanya
terlihat kemerahan dari atas tebing ini, ku kira aku harus menghancurkan batu
besar dengan senjataku untuk mendapatkan rubinya nanti. Tak satupun ada
bongkahan batu besar di sana, hanya tampak bebatuan kecil hingga sedang yang
ada di tepi sungai. Lalu di manakah aku akan mendapatkan rubinya? Haruskah aku
mencari di dasar sungai? Apakah aku menyuruh Zephys saja yang lebih teliti agar
batu rubinya cepat ditemukan? Aku benar-benar merasa konyol menjalankan misi
ini karena melakukannya secara sembunyi-sembunyi hanya untuk beberapa bongkahan
batu. Sekarang aku masih melihat
sekitar sungai dari balik pepohonan. Karena matahari baru saja terbit, hanya
ada beberapa orang di sana, padahal tempat ini lebih dekat dengan Pecci. Kebanyakan penduduknya
pemalas, bisa jadi ini tempat
yang berbahaya.
Jumat, 10 Januari 2020
Aku Masih Manusia - Chapter 1
Nakroth – The Executioner’s Blade
(Arena of Valor fanfiction)
![]() |
https://wall.alphacoders.com/big.php?i=129281 |
Keluar dari terowongan ini, aku menghirup udara
yang segar. Tidak ku dengar teriakan arwah yang berdosa, hanya hembusan angin
dan pemandangan dari reruntuhan perang. Semoga semua manusia yang berdosa
mengenal siapa Nakroth, perbuatan jahat mereka tidak akan ku ampuni begitu
saja. Pengampunan hanya akan membuat segalanya menjadi lemah.
Kamis, 09 Januari 2020
Aku Masih Manusia - Prologue
Nakroth –
The Executioner’s Blade
(Arena of Valor fanfiction)
Pergi dari neraka ke ujung dunia, lelahnya bukan
main. Meski aku bisa bergerak dengan cepat, aku juga bisa lelah. Melewati
Maelstorm? Aku bukanlah iblis, Maloch menyarankanku untuk melewati terowongan
di bawah kota bila ingin keluar masuk Lokheim. Hari ini, Veera dan Marja meminta
bantuanku untuk mengambil batu rubi di sebelah timur Sungai Merah dan beberapa bunga
teratai putih langka yang tumbuh di tanah, di tengah Hutan Dagon. Aku yakin itu
hanya untuk kecantikan mereka. Mereka memerintahkan misi ini dilakukan tanpa
kekacauan. Veera memberi tahu beberapa informasi singkat dan memberiku map yang
berawal dari Lembah Sunfall. Artinya, perjalananku yang sesungguhnya dimulai
dari sana. “Untuk batu rubinya, harus dari sungainya langsung. Marja tidak mau
membeli yang sudah dipotong di Pecci” ujar Veera.
Langganan:
Postingan (Atom)